Sejarah mencatat, di dunia ini banyak terdapat berbagai peradaban yang mewarnai kehidupan manusia. Baik langsung maupun tak langsung, hal itu telah memberikan pengaruh terhadap perkembangan umat manusia dari zaman dahulu hingga masyarakat modern sekarang ini. Ada beberapa contoh peradaban besar itu, seperti Peradaban Persia, Yunani Kuno, Romawi, Islam, India, dan Cina. Mari kita liat dan kita tinjau sejarah nya.
Yunani Kuno
Yunani Kuno adalah periode dalam sejarah Yunani yang berlangsung kurang lebih seribu tahun dan berakhir dengan munculnya agama Kristen. Oleh sebagian besar sejarawan, peradaban ini dianggap sebagai peletak dasar bagi Peradaban Barat. Budaya Yunani merupakan pengaruh kuat bagi Kekaisaran Romawi, yang selanjutnya meneruskan versinya ke bagian lain di daratan Eropa.
Peradaban Yunani Kuno memiliki keistimewaan karena ketinggiannya di bidang filsafat, sastra, astronomi, dan ilmu-ilmu lainnya. Hanya saja, ilmu filsafat membuat peradaban ini menjadi lebih istimewa ketika di lapangan muncul sekelompok filsuf yang telah meletakkan dasar-dasar ilmu ini pada peradaban Yunani, seperti Socrates, Aristoteles, dan Plato.Yunani Kuno
Yunani Kuno adalah periode dalam sejarah Yunani yang berlangsung kurang lebih seribu tahun dan berakhir dengan munculnya agama Kristen. Oleh sebagian besar sejarawan, peradaban ini dianggap sebagai peletak dasar bagi Peradaban Barat. Budaya Yunani merupakan pengaruh kuat bagi Kekaisaran Romawi, yang selanjutnya meneruskan versinya ke bagian lain di daratan Eropa.
Namun di bidang agama, bangsa Yunani Kuno cukup bobrok. Mereka meninggalkan penyembahan kepada Allah SWT dan justru menuhankan banyak dewa. Setiap satu dewa merefleksikan satu sisi dari sisi-sisi kehidupan dan alam. Di samping semua itu, mereka juga menaruh perhatian terhadap olahraga. Mereka menyelenggarakan pertandingan-pertandingan olahraga setiap empat tahun sekali di Kota Olympia, dan itulah yang diadopsi oleh masyarakat modern saat ini ke dalam event olahraga Olimpiade.
Yunani Kuno melewati banyak fase peradaban. Zaman keemasan berlangsung sekitar 600-300 SM. Ketika itu, seni dan budaya mengalami kemajuan pesat. Atas jasa Kaisar Alexander Agung, kebudayaan dan pemikiran orang Yunani bisa tersebar ke seluruh Timur Tengah dan Afrika Utara. Pengaruh peradaban Yunani Kuno ini pula yang mendorong terjadinya gerakan Renaissance (kelahiran kembali) di daratan Eropa Barat serta kebangkitan gerakan Neo-Klasik pada abad ke-18 dan ke-19 di kawasan Eropa dan Amerika.
Romawi
Peradaban Romawi sering kali dikelompokan sebagai 'klasik antik' bersama dengan Yunani kuno, sebuah peradaban yang menginspirasikan banyak budaya Romawi Kuno. Romawi Kuno banyak menyumbangkan pada pengembangan hukum, perang, seni, literatur, arsitektur, dan bahasa dalam dunia Barat dan sejarahnya terus memiliki pengaruh besar dalam dunia sekarang ini.
Negara Romawi bertahan selama kira-kira hampir seribu tahun, yaitu 500 tahun sebelum kelahiran al-Masih dan 500 tahun sesudah kelahirannya.
Peradaban Romawi terkenal dengan peniruannya terhadap bentuk-bentuk peradaban Yunani. Mereka membangun teater, arena-arena pertunjukan, jembatan-jembatan, taman-taman, dan tempat tinggal. Mereka juga mahir dalam seni ukir patung dan gambar. Selain itu, sastra komedi juga berkembang dengan pesat dalam peradabannya.
Kebudayaan Romawi mendapat unsur-unsur pokok dari kebudayaan Etrusia dan Yunani. Hal ini berarti kebudayaan Romawi merupakan hasil perpaduan dari kebudayaan Yunani dan Etrusia, tanpa ada unsur-unsur dari kebudayaan Romawi sendiri.
Dalam bidang ilmu pengetahuan, bangsa Romawi bukanlah pencipta teori-teori, tetapi pelaksana teori yang telah ada sejak zaman peradaban Yunani kuno. Bila sarjana Yunani adalah ahli teori, sarjana Romawi adalah ahli praktik. Dengan ini, mata rantai perkembangan ilmu pengetahuan yang seakan-akan putus menjadi tumbuh kembali.
Persia
Negara Romawi bertahan selama kira-kira hampir seribu tahun, yaitu 500 tahun sebelum kelahiran al-Masih dan 500 tahun sesudah kelahirannya.
Peradaban Romawi terkenal dengan peniruannya terhadap bentuk-bentuk peradaban Yunani. Mereka membangun teater, arena-arena pertunjukan, jembatan-jembatan, taman-taman, dan tempat tinggal. Mereka juga mahir dalam seni ukir patung dan gambar. Selain itu, sastra komedi juga berkembang dengan pesat dalam peradabannya.
Kebudayaan Romawi mendapat unsur-unsur pokok dari kebudayaan Etrusia dan Yunani. Hal ini berarti kebudayaan Romawi merupakan hasil perpaduan dari kebudayaan Yunani dan Etrusia, tanpa ada unsur-unsur dari kebudayaan Romawi sendiri.
Dalam bidang ilmu pengetahuan, bangsa Romawi bukanlah pencipta teori-teori, tetapi pelaksana teori yang telah ada sejak zaman peradaban Yunani kuno. Bila sarjana Yunani adalah ahli teori, sarjana Romawi adalah ahli praktik. Dengan ini, mata rantai perkembangan ilmu pengetahuan yang seakan-akan putus menjadi tumbuh kembali.
Persia
Persia adalah salah satu suku yang termasuk dalam Bangsa Iran, menggunakan bahasa Persia dan juga mempunyai persamaan dalam kebudayaan dengan bangsa Iran yang lainnya. Bangsa ini mayoritas tinggal di Iran dan minoritas di beberapa negara-negara lain seperti Afganistan, Tajikistan, Uzbekistan, Amerika Serikat, Kuwait, Turki, Uni Emirat Arab, Irak, dan juga beberapa negara di Timur Tengah.
Kawasan Persia diperintah oleh beberapa kerajaan yang membentuk kekaisaran-kekaisaran yang kuat. Namun, bangsa Media berhasil menundukkan kerajaan-kerajaan ini ke bawah kekuasaan mereka. Pada masa pemerintahan Darius Agung, luas negara Persia mencapai puncaknya mulai dari hulu Sungai Sind di sebelah Timur sampai ke hulu Sungai Danub di Eropa Barat, hingga Alexander Agung menguasainya pada 333 SM.
Peradaban bangsa Persia terpengaruh dengan peradaban-peradaban daerah Mesopotamia. Dari mereka bangsa Persia mengambil tulisan, pengaturan masalah-masalah militer, dan pengembangan pengolahan tanah. Dari peradaban Mesir dan Yunani, mereka meniru seni bangunan, keramik, ukiran, dan pendirian arca-arca serta patung-patung ketika mereka semakin tenggelam dalam hal-hal kesyirikan yang diperangi para nabi dan rasul melalui dakwah mereka.
Dari Yunani, mereka juga mengambil seni mencetak mata uang koin. Untuk bahasa, mereka mengambilnya dari bangsa Aram. Pembangunan armada-armada laut mereka ambil dari bangsa Phoenic. Raja-raja mereka diberi gelar syahinsyah (raja diraja) yang menganggap dirinya sebagai jelmaan Tuhan.
Peradaban Persia telah memperkenalkan tiga agama utama, yaitu Zoroastrianisme, Manikeanisme, dan Baha'i. Agama-agama lain, termasuk Mazdak dan Manikeanisme, yang keduanya secara tidak langsung memengaruhi agama Kristen. Keduanya berakar dari agama Zoroastrianisme.
Islam
Kawasan Persia diperintah oleh beberapa kerajaan yang membentuk kekaisaran-kekaisaran yang kuat. Namun, bangsa Media berhasil menundukkan kerajaan-kerajaan ini ke bawah kekuasaan mereka. Pada masa pemerintahan Darius Agung, luas negara Persia mencapai puncaknya mulai dari hulu Sungai Sind di sebelah Timur sampai ke hulu Sungai Danub di Eropa Barat, hingga Alexander Agung menguasainya pada 333 SM.
Peradaban bangsa Persia terpengaruh dengan peradaban-peradaban daerah Mesopotamia. Dari mereka bangsa Persia mengambil tulisan, pengaturan masalah-masalah militer, dan pengembangan pengolahan tanah. Dari peradaban Mesir dan Yunani, mereka meniru seni bangunan, keramik, ukiran, dan pendirian arca-arca serta patung-patung ketika mereka semakin tenggelam dalam hal-hal kesyirikan yang diperangi para nabi dan rasul melalui dakwah mereka.
Dari Yunani, mereka juga mengambil seni mencetak mata uang koin. Untuk bahasa, mereka mengambilnya dari bangsa Aram. Pembangunan armada-armada laut mereka ambil dari bangsa Phoenic. Raja-raja mereka diberi gelar syahinsyah (raja diraja) yang menganggap dirinya sebagai jelmaan Tuhan.
Peradaban Persia telah memperkenalkan tiga agama utama, yaitu Zoroastrianisme, Manikeanisme, dan Baha'i. Agama-agama lain, termasuk Mazdak dan Manikeanisme, yang keduanya secara tidak langsung memengaruhi agama Kristen. Keduanya berakar dari agama Zoroastrianisme.
Islam
Peradaban Islam adalah peradaban tertinggi di dunia. Tidak ada yang mampu menandingi ketinggian dan kesempurnaannya. Bersifat multidimensi, tidak parsial hanya pada aspek fisik, namun juga spiritual. Peradaban ini dimulai sejak turunnya ajaran Islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW. Kejayaan peradaban Islam dimulai dari zaman Khulafa ar-Rasyidin berlanjut hingga zaman Dinasti Umayyah dan Dinasti Abbasiyah.
Sebagaimana pada zaman Khalifah Umar bin Abdul Aziz, yang pada era kepemimpinannya Dinasti Umayyah mampu menorehkan tinta emas kejayaan yang mengharumkan nama Islam. Semasa ia memerintah, tidak ada rakyat yang kelaparan. Semuanya hidup makmur. Pendapatan per kapita negara sangat tinggi. Para penduduk juga semuanya muzakki (mengeluarkan zakat), tidak ada yang mustahiq (menerima zakat).
Untuk bidang keilmuan, di masa itu juga terbilang berkembang sangat pesat. Di Bagdad, dibuka perpustakaan Bait al-Hikmah. Perpustakaan tersebut juga menjalankan fungsi sebagai lembaga penerjemahan. Perpustakaan yang didirikan oleh Khalifah al-Makmun ini berisi para penerjemah yang terdiri atas orang Yahudi, Kristen, dan para penyembah bintang.
Para penerjemah tersebut bertugas menerjemahkan karya-karya para pemikir, filsuf, dan ilmuwan yang pernah hidup pada masa sebelum datangnya Islam ke dalam bahasa Arab. Karena itu, pilar-pilar peradaban Islam yang berhasil melahirkan filsuf, dokter, astronom, ahli matematika, hingga hukum berkelas dunia tidak bisa dilepaskan begitu saja dari jasa-jasa para tokoh pemikir, filsuf, dan ilmuwan yang berasal dari kebudayaan pra-Islam, seperti kebudayaan Yunani, Romawi, dan Persia.
Proses penerjemahan ini memiliki pengaruh yang sangat besar bagi perkembangan pengetahuan dalam dunia Islam. Filsafat dalam hal ini menjadi bidang yang cukup digandrungi oleh sebagian intelektual Islam pada masa itu.
India
Sebagaimana pada zaman Khalifah Umar bin Abdul Aziz, yang pada era kepemimpinannya Dinasti Umayyah mampu menorehkan tinta emas kejayaan yang mengharumkan nama Islam. Semasa ia memerintah, tidak ada rakyat yang kelaparan. Semuanya hidup makmur. Pendapatan per kapita negara sangat tinggi. Para penduduk juga semuanya muzakki (mengeluarkan zakat), tidak ada yang mustahiq (menerima zakat).
Untuk bidang keilmuan, di masa itu juga terbilang berkembang sangat pesat. Di Bagdad, dibuka perpustakaan Bait al-Hikmah. Perpustakaan tersebut juga menjalankan fungsi sebagai lembaga penerjemahan. Perpustakaan yang didirikan oleh Khalifah al-Makmun ini berisi para penerjemah yang terdiri atas orang Yahudi, Kristen, dan para penyembah bintang.
Para penerjemah tersebut bertugas menerjemahkan karya-karya para pemikir, filsuf, dan ilmuwan yang pernah hidup pada masa sebelum datangnya Islam ke dalam bahasa Arab. Karena itu, pilar-pilar peradaban Islam yang berhasil melahirkan filsuf, dokter, astronom, ahli matematika, hingga hukum berkelas dunia tidak bisa dilepaskan begitu saja dari jasa-jasa para tokoh pemikir, filsuf, dan ilmuwan yang berasal dari kebudayaan pra-Islam, seperti kebudayaan Yunani, Romawi, dan Persia.
Proses penerjemahan ini memiliki pengaruh yang sangat besar bagi perkembangan pengetahuan dalam dunia Islam. Filsafat dalam hal ini menjadi bidang yang cukup digandrungi oleh sebagian intelektual Islam pada masa itu.
India
Peradaban India berasal dari kebudayaan sungai India, yakni Lembah Sungai Indus sekitar 2600 sebelum Masehi (SM) dan Lembah Sungai Gangga sekitar 1500 SM. Kedua lembah ini mewakili dua kota peninggalan kuno yang paling penting dan paling awal dalam peradaban sungai India, yakni Kota Mohenjodaro yang sekarang letaknya di Provinsi Sind, Pakistan, dan Kota Harappa di Provinsi Punjab, timur laut Pakistan. Ketika itu, kawasan ini dihuni oleh bangsa Drawida. Kota Mohenjodaro dibangun pada sekitar 2600 SM. Kota ini adalah salah satu permukiman kota pertama di dunia, bersamaan dengan peradaban Mesir Kuno, Mesopotamia, dan Yunani Kuno. Sering kali kota tua ini disebut dengan 'Metropolis Kuno di Lembah Indus'.
Sementara Kota Harappa yang terletak di bantaran bekas Sungai Ravi, diyakini dihuni antara tahun 3300 hingga 1600 SM. Di kota ini banyak ditemukan relik dari masa Budaya Indus, yang juga terkenal sebagai budaya Harappa. Pada masa itu, Harappa diyakini berpenduduk sekitar 40.000 jiwa, jumlah yang dianggap besar pada zamannya.
Awal abad ke-20, arkeolog Inggris, Sir John H Marshall, berhasil mengeskavasi kota kuno Mohenjondaro dan Harappa. Dari hasil penelitian lebih lanjut, diketahui kedua kota kuno tersebut dibagi dua bagian, yaitu kota pemerintahan dan kota administratif.
Kota administratif adalah daerah permukiman, tempat tinggal yang padat dan jalan raya yang silang menyilang, kedua sisi jalan banyak sekali toko serta pembuatan barang-barang tembikar. Sementara kota pemerintahan adalah wilayah istana kerajaan yang dikelilingi oleh pagar tembok yang tinggi besar dan menara gedung.
Masyarakat yang bermukim di kedua kota kuno ini diketahui telah mengenal sistem saluran air bawah tanah yang sempurna dengan menggunakan bata. Puing-puing menunjukkan Mohenjodaro dan Harappa merupakan sebuah kota yang mempunyai rancangan bangunan di sekeliling ruang lingkup tertentu, kurang lebih menggunakan bahan yang sama, segalanya sangat teratur, bahwa pada 3000 SM, orang-orang membangun kota dengan skala yang sedemikian memperlihatkan tingginya peradaban mereka.
Kedua peradaban kota ini diperkirakan hilang bersamaan dengan datangnya bangsa Arya yang berbahasa Sansekerta sekitar 1500 SM. Sepeninggal hilangnya peradaban Lembah Sungai Indus dan Sungai Gangga, kemudian muncul berbagai peradaban baru di wilayah India sebagai akibat dari berbagai pengaruh luar seperti Persia (abad ke-6 SM), Alexander Agung (327 SM), Arab (abad ke-8 M), Turki (abad ke-12 M), Afghan dan Mongol (abad ke-16), serta Inggris (abad ke-19 M).
Cina
Sementara Kota Harappa yang terletak di bantaran bekas Sungai Ravi, diyakini dihuni antara tahun 3300 hingga 1600 SM. Di kota ini banyak ditemukan relik dari masa Budaya Indus, yang juga terkenal sebagai budaya Harappa. Pada masa itu, Harappa diyakini berpenduduk sekitar 40.000 jiwa, jumlah yang dianggap besar pada zamannya.
Awal abad ke-20, arkeolog Inggris, Sir John H Marshall, berhasil mengeskavasi kota kuno Mohenjondaro dan Harappa. Dari hasil penelitian lebih lanjut, diketahui kedua kota kuno tersebut dibagi dua bagian, yaitu kota pemerintahan dan kota administratif.
Kota administratif adalah daerah permukiman, tempat tinggal yang padat dan jalan raya yang silang menyilang, kedua sisi jalan banyak sekali toko serta pembuatan barang-barang tembikar. Sementara kota pemerintahan adalah wilayah istana kerajaan yang dikelilingi oleh pagar tembok yang tinggi besar dan menara gedung.
Masyarakat yang bermukim di kedua kota kuno ini diketahui telah mengenal sistem saluran air bawah tanah yang sempurna dengan menggunakan bata. Puing-puing menunjukkan Mohenjodaro dan Harappa merupakan sebuah kota yang mempunyai rancangan bangunan di sekeliling ruang lingkup tertentu, kurang lebih menggunakan bahan yang sama, segalanya sangat teratur, bahwa pada 3000 SM, orang-orang membangun kota dengan skala yang sedemikian memperlihatkan tingginya peradaban mereka.
Kedua peradaban kota ini diperkirakan hilang bersamaan dengan datangnya bangsa Arya yang berbahasa Sansekerta sekitar 1500 SM. Sepeninggal hilangnya peradaban Lembah Sungai Indus dan Sungai Gangga, kemudian muncul berbagai peradaban baru di wilayah India sebagai akibat dari berbagai pengaruh luar seperti Persia (abad ke-6 SM), Alexander Agung (327 SM), Arab (abad ke-8 M), Turki (abad ke-12 M), Afghan dan Mongol (abad ke-16), serta Inggris (abad ke-19 M).
Cina
Peradaban Cina merupakan salah satu peradaban tertua di dunia yang masih ada hingga kini. Peradaban ini terdiri atas sejarah dan budaya beberapa negara yang ada sejak enam abad. Cina memiliki sistem penulisan yang konsisten sejak dahulu dan masih digunakan hingga kini. Banyak penemuan-penemuan penting bersumber dari peradaban Cina kuno, seperti kertas, kompas, serbuk mesiu, dan materi-materi cetak.
Peradaban Cina kuno dimulai dari muara Sungai Kuning (Hwang-Ho, sekarang bernama Huang-He). Sungai Kuning bersumber di daerah pegunungan Kwen-Lun di Tibet. Setelah melalui daerah pegunungan Cina Utara, sungai panjang yang membawa lumpur kuning itu membentuk dataran rendah Cina dan bermuara di Teluk Tsii-Li di Laut Kuning.
Daerah lembah Sungai Hwang-Ho subur dikarenakan lumpur kuning yang dibawa oleh sungai tersebut. Tetapi, pada musim dingin air sungai Hwang-Ho membeku dan mengakibatkan masyarakat Cina kesulitan untuk melaksanakan kehidupannya. Sedangkan saat musim semi tiba, salju mencair dan menimbulkan air bah serta menggenangi dataran yang sangat luas.
Sebagai sebuah peradaban tertua yang bertahan hingga kini, berbagai macam dinasti silih berganti pernah menancapkan kekuasaannya di daratan Cina. Dinasti-dinasti yang diketahui pernah berkuasa di Cina, antara lain Dinasti Shang, Dinasti Yin, Dinasti Zhou, Dinasti Qin, Dinasti Han, dan Dinasti Tang.
Dinasti Shang merupakan dinasti pertama yang berkuasa di Cina. Berdasarkan cerita rakyat Cina, pada zaman dinasti Shang telah berkembang sistem kepercayaan memuja para dewa. Dewa tertinggi bernama Dewa Shang-Ti. Dinasti Shang berakhir sekitar tahun 1766 SM dan digantikan oleh dinasti Yin yang berkuasa antara tahun 1700-1027 SM.
Sumber: REPUBLIKA - Minggu, 28 Juni 2009
Peradaban Cina kuno dimulai dari muara Sungai Kuning (Hwang-Ho, sekarang bernama Huang-He). Sungai Kuning bersumber di daerah pegunungan Kwen-Lun di Tibet. Setelah melalui daerah pegunungan Cina Utara, sungai panjang yang membawa lumpur kuning itu membentuk dataran rendah Cina dan bermuara di Teluk Tsii-Li di Laut Kuning.
Daerah lembah Sungai Hwang-Ho subur dikarenakan lumpur kuning yang dibawa oleh sungai tersebut. Tetapi, pada musim dingin air sungai Hwang-Ho membeku dan mengakibatkan masyarakat Cina kesulitan untuk melaksanakan kehidupannya. Sedangkan saat musim semi tiba, salju mencair dan menimbulkan air bah serta menggenangi dataran yang sangat luas.
Sebagai sebuah peradaban tertua yang bertahan hingga kini, berbagai macam dinasti silih berganti pernah menancapkan kekuasaannya di daratan Cina. Dinasti-dinasti yang diketahui pernah berkuasa di Cina, antara lain Dinasti Shang, Dinasti Yin, Dinasti Zhou, Dinasti Qin, Dinasti Han, dan Dinasti Tang.
Dinasti Shang merupakan dinasti pertama yang berkuasa di Cina. Berdasarkan cerita rakyat Cina, pada zaman dinasti Shang telah berkembang sistem kepercayaan memuja para dewa. Dewa tertinggi bernama Dewa Shang-Ti. Dinasti Shang berakhir sekitar tahun 1766 SM dan digantikan oleh dinasti Yin yang berkuasa antara tahun 1700-1027 SM.
Sumber: REPUBLIKA - Minggu, 28 Juni 2009
Tidak ada komentar:
Posting Komentar